Prabowo: Kenapa Kita Masih Diam?
Sebagian besar rakyat
sudah tahu sebagian besar kelompok elite bangsa kita telah terbisa membiarkan
kebocoran anggaran negara dan membiarkan kebocoran kekayaan-kekayaan bangsa.
Kenpa kita tetap diam? Mari bergerak!
Rakyat tahu sebagian
pimpinan politik kita telah asik melenggangkan kekuasaan, dan tidak dengan
sunguh-sungguh membangun kekuatan ekonomi bangsa Indonesia. Kenapa kita tetap
diam? Mari bergerak!
Sebagian besar rakyat
sudah tahu sebagian elite cendikiawan, tokoh kampus dan akademisi memilih diam dari
pada membela kebenaran dan membela rakyart. Kenapa kita tetap diam? Mari
bergerak!
Sebagian besara rakyat
sudah tahu saat ini demokrasi kita sedang dibajak dan sedang dirusak oleh iklim
kleptokrasi, oleh berkuasanya maling-maling sebagai pejabat negara. Kenapa kita
tetap diam? Mari bergerak!
Letjen TNI (Purn)
Prabowo Subianti
Sebagian besar rakyat sudah tahu, maka bila kita diam, kita
membiarkan saudara kita, teman kita, sahabat kita yang belum tahu dalam ketidaktahuan.
Mari bergerak!
Pergerakan bisa dengan cara kita sendiri gaya kita
masing-masing. Tidak ada perjuangan yang kecil dalam kebaikan. Bergerak dengan
cara paling sederhana dan dimulai saat ini. Bahwa jika kita adalah dari
sebagian rakyat yang tahu itu maka tahu-nya kita harus jadi peluru-peluru
kebaikan dalam perang merebut kembali Indonesia Raya.
Kenapa kita tetap diam? Pak Prabowo yang tanya itu ke kita. Kita
tahu, kita harus bergerak.
Sedikit dari mereka yang bergerak dan memilih untuk tidak
diam karena mereka tahu adalah orang-orang yang sebagai warga negara Indonesia
punya hak untuk bersedih karena di tanahnya sendiri mereka seperti tidak punya
hak.
Kita semua pasti sudah hafal sekali siapa mereka yang hanya
untuk bersuara dan menyatakan pendapatnya saja telah dipasung oleh kekuatan
yang tdak tampak.
Kejadian presekusi terhadap putera puteri aseli Indonesia
yang sedang bergerak. Mereka paham betul siapa elite yang berkhianat itu,
siapa-siapa pemimpin politik yang hanya sibuk demi kekuasaan, siapa cendikiawan
dan akademisi yang malah menjual kebohongan, dan siapa yang dengan mudah nya
membajak demokrasi kita. Karena tahu itu mereka hingga berkali harus
mempertaruhkan keselamatan nya sendiri tapi terus bergerak. Sekali lagi karena
mereka tahu.
Yang paling menyedihkan dari cerita pemasungan demokrasi
yang pasti kitas semua sudah tahu, sudah lihat, sudah dengar, adalah anak
bangsa sedang dibenturkan dengan anak bangsa juga. Sesama anak bangsa
Indonesia. Menurut aku ini adalah bentuk demokrasi yang sedang dibajak itu. Yang
diperingatkan pak Prabowo dalam kata-katanya diatas. Semua kembali soal uang
dan khianat. Bahwa elite dengan tanpa hati bisa menggunankan kekuasaan untuk
menghadang dengan keji sebuah gerakan yang jelas dilakukan secara konstitusional.
Dengan mudah kita bisa akses dimana saja rekamana-rekaman
kejadia demi kejadian yang bila kita adalah manusia yang berpikir maka kita
akan malu sebagai anak bangsa. Pertanyaanya, mengapa mereka begitu bernafsu
menghadang hak orang bersuara? Karena ini adalah sebuah system yang jelas
sekali ada dalam peringatan pak Prabowo diatas. Elite busuk penghianat ini
harus berupaya terus melanggengakan kekuasaaanya karena mereka adalah agen
pembocoran anggaran negara dan kekayaan-kekayaan milik kita. Mereka tidak
sungguh-sungguh bila mereka berkata akan melakukan pembangunan atau seolah
melakukan pembangunan, itu tak lebih agar bagaiamana memperpanjang kuasa saja. Idealnya
dalam bangsa yang katanya sudah merdeka ini, harus ada pemikir-pemikir dan orang
cerdas yang tidak tinggal diam dengan kondisi ini, tapi banyak yang akhirnya
dirantai lehernya lagi-lagi demi money.
Semua ini tidak berjalan sendiri-sendiri, ada dalam system yang
memang sudah sakit. Bagaimana menyedihkannya saat pagi hari aku melihat sebuah
kesaksian orang yang ada disaat tindkan presekusi terhadap seorang perempuan,
dikatakan bahwa ada tekanan orang berkuasa disana. Diancam akan dicopot dari
jabatannya bila akhirnya perempuan yang tidak punya kekuatan apa-apa selain
cinta nya pada NKRI itu lolos dari pembungkaman paksa suara nurani.
Emang ada orang yang segitunya sampe menggunakan kekuasaan
untuk memperlakukan saudara setumpah darahnya sendiri seperti itu? Ya ada,
buktinya dengan segala cara bahkan mereka yang harusnya menyiarkan kebenaran
lewat berita dan informasi sudah dibeli total, ada yang masih berani kritis
makan lahir sebuah kendala tekhnis.
Kita bisa lihat mereka semakin panic, bahkan orang dengan
mulut dan etika tidak berkelas bisa dijadikan corong istana. Dengan bangga dan
tanpa takut tuhan menyebar kebohongan dan kebohongan setiaoa hari. Bila hari
itu taka da di tv maka aka nada agrenda nya disosial media menyebar kebencian
dengan bermain peran sebagai orang paling suci karena paling Pancasila. Padahal
sila pertama saja dia tidak amalkan, mana ada orang bertuhan segitu gampangnya
memutar balik nyata lewat mulutnya.
Bila kita adalah orang perpikir maka kita pasti sudah muak. Kepanikan
itu karena semankin banyak orang tahu, semakin banyak orang yang tak mau lagi
diam.
Sudah banyak orang-orang cerdas dan baik yang memperingatkan
kita sebagai bangsa bahwa kita sudah dilemahkan dalam system yang begitu
terstruktur oleh kekuatan hantu yang tak pernah tampak, yang tampil adalah
agen-agen mereka yang ada dalam kaliamat-kalimat bapak bangsa diatas bahkan
sejak peringatan kemerdekaan belum kita lakukan.
Aku, satu dari kalian yang sudah tahu. Mari kita perbesar
gelombang kita, kita tebar ketakutan pada pada penghianat dan agen asing-aseng
busuk itu. Kita tebar ketakutan buat mereka dengan bersatu, dengan cinta dan
kebaikan. Jangan pernah berhenti menyebar ketakutan itu. Bahkan dengan ikut
mennyebarkan semamin banyak kebenaran dan jeritan nurani rakyat lewat social media
saja berarti kita sudah bergerak. Biarlah masih ada suadara-saudara kita yang
asik menyebar fitnah dan berita palsu. Ada yang karena tidak tahunya, ada juga
yang sama dengan junjungannya yang demi uang, mereka adalah juga bagian dari
bangsa kita yang sebenarnya harus kita selamatkan.
Sudah tahu? Kenapa tetap diam? Mari begerak?
Spread Love
2019 Prabowo Presiden :)
Comments
Post a Comment