Posts

Showing posts from August, 2018

Prabowo: Kenapa Kita Masih Diam?

Image
Sebagian besar rakyat sudah tahu sebagian besar kelompok elite bangsa kita telah terbisa membiarkan kebocoran anggaran negara dan membiarkan kebocoran kekayaan-kekayaan bangsa. Kenpa kita tetap diam? Mari bergerak! Rakyat tahu sebagian pimpinan politik kita telah asik melenggangkan kekuasaan, dan tidak dengan sunguh-sungguh membangun kekuatan ekonomi bangsa Indonesia. Kenapa kita tetap diam? Mari bergerak! Sebagian besar rakyat sudah tahu sebagian elite cendikiawan, tokoh kampus dan akademisi memilih diam dari pada membela kebenaran dan membela rakyart. Kenapa kita tetap diam? Mari bergerak! Sebagian besara rakyat sudah tahu saat ini demokrasi kita sedang dibajak dan sedang dirusak oleh iklim kleptokrasi, oleh berkuasanya maling-maling sebagai pejabat negara. Kenapa kita tetap diam? Mari bergerak! Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianti Sebagian besar rakyat sudah tahu, maka bila kita diam, kita membiarkan saudara kita, teman kita, sahabat kita yang belum tahu dalam ke

Soal Tiga Hal Ngawur Yang Harus Kita Hentikan

Image
Aku pernah dengar seseorang diklaim setara dengan seorang pemimpin kelas dunia, negarawan grade A kalau versi aku mah. Tapi setelah dilihat-lihat klaim itu sangat jahat dan tidak beralasan. Jahat kepada pemimpin grade A tadi, sebab tak adil bila ia disetarakan dengan orang yang dalam menemukan kalimat saja dia tak lihai. Pemimpin ini jauh dari visual yang lesu dan lunglai bak peran-peran protagonist teraniaya disenetron-sinetron kegemaran orang kita, sebaliknya pemimpin ini punya kecerdasan mumpuni hingga banyak disegani pemimpin dunia lain termasuk pada siapapun yang coba melemahkan negaranya, apalagi akan menjual bangsanya, tidak mungkin ia lakukan. Baginya tak perlu main watak untuk dicintai rakyatnya, rakyatnya tahu dia mau selamatkan mereka, bukan agen atau boneka. Jadi kesimpukanya klaim tersebut ga fair untuk bapak pemimpin tangguh tadi, klaim ga lebih dari sekedar halusinasi dari dayang-dayang orang yang sering lebih memilih sibuk terlihat sederhana ketimbang mengurus hidu

Blue Collar Worker, Jurus, sampai Emak-Emak

Image
Whats up… happy people… Selasa sudah, sedikit lagi weekened, haha Sudah ada plan mau kemana weekend ini? Hehe tidak terlalu premature lah untuk merencanakan weekend yang berkualitas dan well prepare ya, apalagi weekend ini ada closing ceremony Asian Games 2018. Katanya bakal beda sama opening yang Indonesia banget dan kolosal, kali ini bakal lebih asia dan music banget katanya. Alhamdulillah kita sudah di rangking empat dan diminggu terkahir ini makin banyak teman-teman kita yang prestasinya bisa meroketkan, cie meroket… jadi inget sesuatu, keposisi   tiga besar. Aamiin… Di social media banyak dari kita yang membajiri time line dengan ucapan selamat untuk teman-teman kita ini. Ada yang dengan kreatif mengedit photo, rangkuman video sampai yang juga banyak di repost oleh netizen rekaman wawancara atlet pencak silat kita disalah satu stasiun tv dengan sumringah mengucapkan terimaksihnya atas dedikasi pak Prabowo memimin IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Aku sudah de

Prabowo: I’m Not Looking For a Job

Image
Happy people, how re you sih? Sehari setelah hari raya Idul Adha, don’t forget about daging issue ya, juga buat aku untuk jangan lupa olahraga, biar kuat jadi bagian dari perjuangan merayakan demokrasi dengan membangun kekuatan bersama presiden yang baru tahun depan. How hot Jakarta today ya, masih kita panaskan sedikit lagi semangat kita dengan fakta bahwa bapak presiden kita selanjutnya adalah anak bangsa yang sudah cukup dengan dirinya dan matang dalam strategi dengan paham sejarah. Beliau tidak pernah main-main dengan majunya beliau sebagai capres. Politik baginya bukan permaian. Feeling aku ya, beliau pasti sering jadi bahan tertawaan oleh banyak politisi bangsa kita. Beliau punya style yang antithesis dari tabiat orang-orang itu. Buktinya bangsa kita belum bisa dekat dengan status bangsa maju. Masih saja elit kita main drama dan culas pada kita keluarga nusantara.  Beliau satu dari anak bangsa yang memiiki idelisme, bahwa beliau berkali-kali menyampaikan bagin

Indonesia Butuh Yang Patriotik, Bukan Yang Drama

Image
Memahami dan menjadi pemimipin untuk sebuah gerakan agung memperbaiki kondisi bangsa   bukanlah perkara main-main. Indonesia sudah dalam kegentingan yang bila tidak dalam tempo yang sesingkat-singkatnya mendapat treatment tepat maka kehancuran yang terjadi sudah pasti akan kita sama-sama nikmati sebagai penyesalan. Secara personal aku sudah muak dengan drama-drama murahan yang setiap hari mau tidak mau jadi tontonan kita karena kita masih bernyawa. Aku Cuma bisa nyengir kuda saat lihat semakin banyak anak-anak muda yang manja dan mengkhinati berkah tuhan yang sudah mereka nikmati sejak lama untuk jadi penjilat. Bila kau memang sadar dan tidak mabuk, maka apa kau akan masih mau berbohong dan bermain peran terus terusan seperti junjungan mu? Itu pertanyaannya buat para agen penghancur negeri pendatang baru itu. Mudah sekali bangsa kita dinina bobokkan dengan senandung intrik. Makin banyak banyak penikmat drama pembodohan yang dengan bangga menjamu dan memberi makan para men

Prabowo: Lama Kelamaan Itu Sudah Jadi Basi

Image
Saya ga kemana-mana, saya berada di Indonesia, saya hadapi. Lama-lama rakyat kita juga faham, sejarah juga membenarkan. Yang benar akan muncul, fitna-fitnah terhadap saya lama-lama juga hilang. Karena memang tidak benar. Lama-lama orang sadar, itu bagian dari politik. Perubahan rezim. Saya waktu itu bagian dari rezim lama, jadi saya harus dihabisi, dikorbankan. Itu saya kira sesuatu yang saya terima sebagai resiko. Seorang pemimpin, seorang pejabat, saya hadapi, saya jawab. Hi… long time no see, Selasa, happy people… Hari-hari ini kita sedang asyik menikmati awal bagi harapan baru bagi masa depan bangsa kita dalam menentukan pemimpin dengan jalan demokrasi. lagi, Pak Prabowo akan maju dan siap bersama calon wakil presidennya bang Sandiaga Uno. Iki kali ke tiga pak Prabowo berjuang untuk cita-cita sebagian besar atau bahkan seluruh bangsa kita, yakni mengembalikan kejayaan Indonesia, bahwa kita negara kaya dan tidak boleh lagi ada rakyat yang lapar. Emmmm

Prabowo-Sandiaga, Tujuan dan Pilihan

Image
Siapa diantara kalian yang deg-degan menunggu hingga kertanegara menjadi sejarah baru dalam perjalanan bangsa kita? Saya bersama kalian hehe… Sebagai pendukung pak Prabowo, teman-teman dan saudara mulai sibuk telpon dan Whatsapp mulai dari pagi hingga hampir tengah malam saat dengan mantab pak Prabowo mendeklarasikan akan berpertner dengan bang sandi uno untuk capres-cawapres di pilpres 2019. Untuk pak Prabowo kami satu, tapi untuk bursa cawapres kami punya pilhan dan harapan macem-macem. Daaaaan keluarlah keputusan yang ditunggu-tunggu, Sandiaga Salahudin Uno keluar sebagai cawapres. Komentar beragam. Banyak yang WA sampe DM diinstagram yang beragam tadi itu. Jujur aku ada diposisi yang ngarep bang Sandi yang jadi wakil bapak. Tapi keinginan dan sedikit kekecewaan menurut ku wajar untuk yang lain yang punya pilihan lain. Yes, inilah nikmatnmya demokrasi. Kenapa tadi aku bilang wajar? Ya karena emang wajar. Semua nama yang masuk kedalam bursa adalah orang-orang hebat yang

Kode Keras Sang Filsuf: Pilih Yang Cerdas!

Image
Investasi terbesar bagi bangsa kita yang paling dekat adalah bagaimana pertarungan 2019 nanti mencetak sejarah baru dan melibas ketidakmampuan menggunakan akal pikiran yang diberikan tuhan yang kalau mau di-tweet   biar ga kepanjangan disebut kedunguan. Aku buka dengan kalimat yang aku ketik berulang kali dan perbaiki lalu tetap tidak keren itu, hahah. Itu kalimat yang susah payah aku olah dari hasil menyimak pernyataan seorang filsuf Indonesia, sudah tau siapa kan! Ok hari ini kita akan cerita soal pernyataan   beliau tentang kenikmatan berpikir dan masa depan negeri. Kita mulai dengan kenimatan berpikir. Kata beliau kenikmatan berpikir itu dapat diperoleh dengan banyak membaca. Maka dalam mempertimbangkan masa depan sebuah negeri harus ada keterkaitan antara penyelenggara negeri itu dengan membaca hingga melahirkan keadaan sebuah negeri yang diurus dengan pikiran. Sebuah negeri yang berhasil adalah yang menjalankan konstitusinya secara konsisten. Dalam konstitusi itu tu

Prabowo: Jawab Dengan Kebaikan

Image
Happy Monday happy people… Disaat bangsa lain sedang sibuk memutahkirkan teknologi untuk penerbangan luar angkasa, penadaratan mars dan wisata kebulan, kita masih disibukkan dengan adu argument siapa yang paling Pancasila dan paling toleran.   Mudah sekali orang-orang melabeli orang lain dengan sebutan radikal. Satu kelompok tertentu sudah pasti radikal bila mereka berpegang pada aturan kelompok mereka namun tidak sesuai dengan atau berbeda arah dukungan terhadap kelompok yang merasa paling suci. Bila memang radikalisme itu sebanyak itu kini, dikatakan radikalisme akan tumbuh bila tidak tercipta keadilan disuatu negara. Hati-hati, bisa jadi memang begitu adanya, ada kelompok atau kaum yang merasa mulai tidak menikmati keadilan ditanahnya sendiri atas gagalnya penguasa menepati janji atau separah dengan sengaja melakukannya. Dalam keadaan tertentu, radikalisme adalah image yang diciptakan saat pemerintah merasa kalah pada persatuan umat. People power, saat kelompok yang dengan

Wajah Indonesia Selanjutnya

Image
Ada yang bilang mau pakai sandal jepit juga Prabowo tetap tak sederhana. Minggu yaaaay… Ok happy people minggu-minggu gini kita cerita yang yang enteng-enteng aja ya, yang ‘sederhana’ LOL Kayak kaliamat yang aku bold dan italic diawal itu, kumaha atuh… hahahaha… aku tergugah membahas ini karena ada yang ngemeng gitu. Tapi aku setuju sih sama kalimat itu. Karena soal pake sandal jepit adalah about look yang ga bisa dipisahkan dari style dan fashion. Biar sedikit kayak orang- orang aku akan kutip pendapat orang orang yang kayak nya bakal lebih dipercaya haha… Pakaian merupakan obyek yang oleh sebagian besar orang diangap bisa menyampaikan sesuatu sebagaimana yang dikemukakan oleh Roland Barthes mengenai “the language of fashion”, bahwa setiap bentuk fashion pasti mengandung pesan tertentu yang kemudian ingin disampaikan oleh pemakainya. Hal ini dianggap benar dan diakui oleh sebagian besar orang. Fashion merupakan obyek yang dianggap bisa menyampaikan makna dan maksud-ma

But I Can Not Be Your Peon!

Image
Cita- cita saya adalah melihat Indonesia bangkit jadi bangsa yang kuat dan terhormat. Bangkit jadi macan Asia. Bangkit jadi bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain karena rakyat nya hidup sejahtera. Benarkah kita akan baru disegani bangsa-bangsa lain   jika rakyat nya sejahtera? Faktanya bangsa yang kere tidak akan diangap. Pastilah kita semua setuju. Bilapun dapat pengakuan ialah sebagai peliharaan. Dipelihara sebagai pasar untuk bangsa-bangsa yang tidak menghedaki kita menjadi kuat dan berdaulat, bangsa yang butuh tempat jualan dan pasarnya harus loyal dengan tetap di peras. Tapi kita masih santai, alam masih bermurah hati. Kita masih bisa makan kan. Kita kalo sakit masih bisa berobat dengan layak kan. Mau sekolah kan juga masih bisa. Tol juga mahal kita masih bisa lewat. Masih punya kerjaan ini, masih bisa beli yang dimau. Masih bisa jalan-jalan, masih bisa seru-seruan dengan teman-teman. Lagi ada diskon brand-brand seru masih bisa berburu, masih bisa lah ikut