Forensik Foto dan Pendidikan Politik ala 08

Kemarin hari yang cukup sibuk buat aku, tapi ada satu hal yang berulang kali keluar masuk selintas-selintas dipikiran  ditengah mengurusi ini itu. Time line twitter dan Instagram ku, terus ada juga di tv yang sesekali aku lewatin bolak balik. 
Gambar seseorang yang datang menjenguk seseorang lainnya yang sedang terbaring dirumah sakit. Bukan sesuatu yang gimana-gimana. Bukan kejadian besar apa., tapi tidak tahu kenapa berkali-kali terlintas dipikiran ku seperti iklan di tv yang program utamanya adalah pikiran  atas pekerjaan yang sedang dikerjain waktu itu.
Semua pekerjaan selesai, aku akhirnya bisa memikirkan iklan tadi dengan seksama. Di photo yang pertama kali aku lihat seseorang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit dan yang satunya berdiri memegangi tangan, sepertinya tampak ada perbincangan hangat disana. Diphoto lain saya lihat ada beberapa orang duduk di kursi didekan tempat tidur rumah sakit itu.
Pasti kita semua sudah tahu siapa yang aku maksud kaaaan. Dalam moment pak Prabowo menjenguk pak SBY di RSPAD. Biasa lah, kan lagi tahun politik, begitu tanggapan sebagian netizen. Kalua di portal-portal berita yang aku bongkar-bongkar malam tadi rata-rata semuanya homogen. Gitu-gitu aja. 
Entah karena sedang trend jualan media mainstream sekarang kembar-kembar, mirip-mirip gantung dan kurang dalam gitu atau selera saya yang ketinggalan. aku beralih scroll down komentar-komentar warga net di postingan siapa saja akan photo pak Prabowo jenguk pak SBY. Pastinya, lebih seru dan tidak homogen.
Dari sebuah akun aku lihat ada yang meluangkan energinya untuk mengarahkan jempol nya ke keypad membentuk formasi makian dan sinisme. Scroll- scroll lagi, banyak netizen  budiman yang mensyukuri kemampuan mereka merangkai kata dengan do'a-do'a yang bagaimanapun pasti niatnya baik dan semoga menulari banyak orang membaca dengan energy yang baik, sampe ada juga yang luwes sekali memberika  komentar bernada politis cerdas yang pastinya membuat saya mikir dulu sebelum benar-benar mengerti. Tak sedikit yang memberikan pujian untuk ketokohan dan karisma kedua bapak ini.
 Setelah saya pikir-pikir, ia ya.. bener, moment biasa aja sih. Bisa terjadi kapan saja pada tokoh mana saja ditahun politik ini. Lalu aku melakukan kebiasaan yang saya sebut forensik photo hehe.. aku sering sekali menatap sebuah photo sangat lama dan berulang-ulang. 
Zoom in, zoom out, perhatikan detail sampai sudut-sudut dan ada aja penemuan-penemuan versi aku sendiri, yang sangat menarik versi saya juga (belum tentu menarik versi masusia biasa hehe). 
Sebagai generasi milenial yang hari-hari kita akan selalu ada urusan dengan  kamera saya meyakini bahwa photo bisa saja dibuat-buat. Photo bisa saja di rekayasa. Tapi yang paling sering jadi perhatian ku dan aku yakin jarang sekali bisa dibohongi adalah tarikan nafas dalam photo dan getaran mata. Bingungkan? Hehe
Tidak tahu cara menjelaskannya aku meyakini setiap raut wajah orang dalam photo itu adalah hasil tarikan nafas dan getaran mata yang menggambarkan isi hati, perasaan, dan banyak pernyataan emosi lain. Tapi ya itukan menurut ku dan versi ku dengan cara aku berdasarkan keyakinan ku sendiri.
Pak Prabowo diklaim tulus dan bejiwa besar oleh banyak orang berdasarkan pengamatan meraka lewat photo-photo yang ada dijagad maya. Sebagian lain menilai pak Prabowo sangat berjiwa besar dan tangguh sebagai seoang negarawan. 
Sebagian lain lainnya lagi seolah melihat itu adalah hal lumrah karena dia adalah seorang Prabowo Subianto yang memang mereka kenal baik sebagai orang yang tulusnya sampai diakui benar dengan yakin oleh pressiden ke lima Republik Indonesia, almarhum Gus Dur. 
Saya juga sama seperti sebagian besar kalian, saya adalah orang yang mulai mengagumi pak Prabowo setelah cari tahu dan lihat-lihat diberita dan hasil sharing dengan orang-orang diluar sana. Orang- orang yang ada di tempat makan, orang asing yang saya temui dijalan, mas-mas parkiran mall yang lagi mojok makan bekal  makan siangnya, abang-abang ojek online dan masih banyak lagi. Tapi apakah ada pertanyaan? Tentu saja...
Bagaimana kebesaran hati bapak 08, sapaan akrab beliau ini yang saya tahu dari salah satu akun di twitter, sebenar-benarnya bagaimana pak Prabowo melihat dan berstrategi atas negara dan bangsa kita kini. Lalu seseorang lain yang saya ajak diskusi soal ini mengirimi saya sebuah kutipan.
Untuk mewujudkan demokrasi yang sebenarnya, harus ada pendidikan politik ke rakyat kita yang besar, yang banyak. Dengan pendidikan politik, kita harus sentuh semua yang pemahaman politiknya masih sangat sederhana dan sangat terbatas.
Ya ini dia yang saya maksud. Hasil forensik photo versi aku tadi membuat aku punya jawaban atas pertanyaan itu. Bahwa ketulusan yang terekam di photo itu adalah  tarikan nafas getaran mata saat pak Prabowo menatap kearah pak SBY, yang kalo kata berita diinternet mereka adalah sahabat diluar karir militer mereka masing-masing. 
Bahwa pak Prabowo sedang mejalankan sebuah mandat dari ketulusannya itu, dan ini adalah bentuk pendidikan politik yang harusnya jadi ciri para pembesar bangsa kita. Versi aku ni ya, orang kita tu sudah paham lah mana yang main peran. 
Dari cara dan etika pak Prabowo dimoment jenguk menjenguk itu bila kita mau cari tahu lebih akan banyak fakta menarik yang membuat siapaun kita, kemanapun arah politik kita maka bisa kita adalah umat demokrasi yang terdidik ini adalah momen rehat dari ketegangan urat syaraf akan kegigihan kita mempertahankan kebenaran versi kita atas pilihan dan jagoan kita.
Seperti yang aku sampaikan diawal, ada juga komentar sinis, termasuk pada sebagian teman-teman kita yang mengapresiasi ketokohan dan moment tersebut. Kan memang sudah dijadwalkan buat ketemu dan bahas koalisi, ya pak SBY sakit jadinya jadi jadwal menjenguk. Ya emang bener tapi apakah akan sama dengan beberapa tokoh lain yang datang? Hehe... Kita boleh punya versi masing-masing dan menikmati waktu-waktu kita di sisa hari kamis ini dengan energinya masing-masing.
Lagi-lagi versi ku yang masih belum tau aku bagaimana formula jitunya untuk menjelaskan agar teman-teman paham yang aku maksud. Tentang tarikan nafas dan getaran mata yang terekam. 
Yang jelas sebuah pemikiran lahir saat itu, bawah bapak 08 sedang sadar tidak sadar, langsung tidak langsung telah melakukan pendidikan politik yang satun dan sangat Indonesia demi mwujudkan demokrasi yang sebenarnya seperti kutipan kata beliau hasil kiriman teman ku itu. 
Bahwa buat saya demokrasi sebenarnya adalah bagaimana tindak tanduk yang orisinil yang mampu menjadikan politik adalah hal baik yang pengaruhnya bisa membuat hidup banyak orang to be better gitu. So ya... pak Prabowo menciptakan moment yang kita bisa pelajari sebagai upaya baik selaku manusia demokrasi dan apalagi anak milenial kaya kita gini, hehe
Ada yang tertarik melakukan forensiK photo diatas? Komen ya...
Udah ah,
Always choose to be happy people. We are Indonesian, we are happy people. 2019 GANTI PRESIDEN 

Comments

Popular posts from this blog

Jual Beli Blanko E-KTP, Jual beli Kedaulatan

Cerita Kehormatan, Prabowo Bagikan Rahasia Nektar Perjuangan Pada Saya

Setelah Hantu, Hanya Orang Gila Yang Bisa Mereka Tipu