Ikhlasnya Prabowo, Prasati dan Penghianatan
TGIF…
Jum’at yoo happy people…
Kayak janji aku kemarin, di tulisan hari ini aku bakal
bahas, ni buktinya aku janji: prabowo Ziarah Ke Makam Gus Dur Dan Pendiri NU, Kisah Ikhlas Dan Sejarah IKHLASNYA PRABOWO. Sebenarnya hampir dua
jam didepan laptop dan bingung mau nulis mana dulu, yang mana aja, mulai dari
fakta yang aku dengar langsung dari orang-orang dekat bapak, saksi hidup
perjuangan bapak sampai yang aku lihat dengan eyes and head ku sendiri.
Apakah judul ini akan jadi trilogy, apa bahasan ini bakal
bersambung kayak sinetron, tapi ga usah lah kita kan anak real. Jadi berdasarkan
perundingan dengan diri sendiri, aku putuskan di kerucutkan jadi dua hal paling
gres versi aku sendiri, ya jadi dua. Kayak yang ada dijudul itu.
Kita mulai dari yang kedua. Penghianatan.
Cerita ini aku aku dapatkan faktanya dari postingan salah
seorang yang mengenal dan memahami banyak perjalanan bapak. Mulai dari kisah
bagaimana pak Prabowo melihat potensi seseorang dan berjuang susah payah
mempromosikannhya. Sebagai seorang yang memang cerdas, full of strategy,
bertujuan dan efektif, bapak ga mau melewatkan seorang yang berotak cemerlang
dan berprestasi untuk dan harus mendapatkan tempat yang paling baik dan tepat. ini
kan ciri orang tulus, tanpa ada untung nya buat beliau, memperjuangkan yang baik
untuk melahirkanbanyak hal baiknya perlu keikhlasan. Tapi bukan ini poinnya,
ikhlasnya Prabowo ada pada part kisah ini yang pasti bikin kita kesel saat
mendengarnya. Karier, kehidupan rumah tangganya, dan hampir seluruh hidupnya di
obrak-abrik oleh orang yang tanpa menyerah ia perjuangkan. Bertubi-tubi fitnah
hingga kita dihantamkan ke bapak oleh orang ini sebagai dalangnya.
Apakah pak Prabowo pernah menjadikan nya untuk mendulang
simpati? Sekalipun tidak. Bagian demi bagian ini membuat orang-orang yang
mengetahuinya menjadi muak dan gemas untuk bersuara. Lihatlah kini sikutu
loncat itu masih jualan fitnahnya walau sudah semakin tidak laku. Ikhlas dan
hebat. Masih ingat juga pesan beliau soal balas dengan kebaikan. Ada disini ni: Prabowo :Jawab Dengan Kebaikan mbak Naniek S Deyang, yang membuat postingan kisah ini. Kata beliau,
pak Prabowo pasti akan melarang untuk bicara soal ini, bahkan disebuah
postingan di Facebook mbak Naniek mengaku dimarahi bapak karena ke-gemesannya
melihat ulah orang-orang tidak tahu terimakasih itu. For me ini dia poinnya,
ikhlas nya jadi pelajaran bagi kita untuk balas dengan kebaikan, walau
personally aku like this: ayo mbak
Naniek, apa lagi? Ceritakan pada dunia mbak? Apa lagi mbak? Orang-orang ini
harus dihukum sejarah, and really sure aku bakal dimarahin bapak juga kalo
ketahuan, cie akrab… tapi ia lho udah pernah salim ke pak Presiden ke delapan
kok abisan shalat jum’at, hehe bangga lah
Masih soal penghiantan, entah berapa banyak selama ini
atasan, kawan, orang-orang parpol dan intelektual yang mezolimi dan menghianati
bapak. Kata mbak Naniek, kok kuat ya
manusia ini? Kalian tahulah orang-orangnya, dan dibelakang siapa mereka
sekarang.
Apa namanya kalau bukan ikhlas? Terbuat dari apa hati bapak
ini? Bagaiman ia belajar sehebat itu? Untuk apalagi bapak bersusah-susah
menjalani proses yang teramat panjang, yang kalau aku coba review dari yang
dulu-dulu, aku lemes, baru baca perjuangannya aja, apalagi ngejalaninnya, Cuma buat
Indonesia, Cuma buat kita dalam keikhlasan.
Yang kedua, kita bahas soal prasasti. Kisah ini aku dengar
dari bang Abdul Karim Al Jufri, dia ini juara dunia pencak silat, kemarin jadi
wakil manajer tim pencak silat kita di Asian Games. Kalian bisa lihat bang
Abdul ngomong langsung waktu live di Gerindra Tv di facebooknya Gerindra, cari
aja ya. Bahwa ada kemegahan yang sudah diperjuangkan untuk menempa kualitas
para atlit pencak silat kita sebelum bapak jadi ketua IPSI. Around 97an gtlah
pak Prabowo berpikir olahraga yang juga warisan budaya bangsa ini atlitnya
tidak punya tempat sendiri untuk latihan. Bapak menghadap presden Soeharto dan
ibu Tien kala itu untuk meminta lahan buat dijadikan padepokan pencak silat,
padepokan yang sekarang di TMII itu. Bapak yang pertama menginisisai, mencari
lahan dan mencarikan pendanaanya.
Sebuah prasasti yang ada disana yang kita bisa cek langsung
dan pastikan, jadi bukti bapak adalah orang yang ikhlas dalam berbuat dan
berjuang. Tidak ada nama beliau di prasasti itu. Ditegaskan oleh bang Abdul,
bisa dipastikan sendiri. Bahwa yang terpenting adalah pencak silat punya
tempatnya sendiri. Betapa megah dan mewahnya, sebanding dengan kemegahan berkah
tuhan maha baik yang sudah dititipkan kepada kita manusia-manusia Indonesia
yang harusnya benar kita yang kuasai, jaga dan nikmati.
Still learn to be great like bapak, dan aku butuh dipimpin
oleh keikhlasan itu.
May Allah bless you my mr. President, the 8th
president of nusantara, the great Prabowo Subianto.
Again, happy Friday happy people… happy weekend
SPREAD LOVE
2019 PRABOWO PRESIDEN :)
Comments
Post a Comment