Prabowo dituduh HTI, Jokowi Bersama PKI?


Dalam ketakutan akan kenyataan, bahwa tidak lagi dapat menutupi kecacatan rezim walau segala cara sudah ditempuh sudah semakin terlihat. Menebar kebohongan sudah, mainin data sudah, fitnah sudah, semuanya dilakukan dalam skenario playing victim yang sangat terbaca. Karena tidak bisa menguatkan kebohongan yang sudah semakin terbuka, maka dilakukanlah upaya menjatuhkan lawan dengan membuat apapun caranya menjadi halal. Memang sangat menggelikan, kini serangan ditujukan pada pak Prabowo dengan isu HTI ditengah heboh kejahatan pembakaran bendera tauhid yang mendapat back up gila-gilaan.

Bisa saja bila diurutkan hingga ketemu konsep besarnya, ini seperti yang dikatakan bang Fahri Hamzah. Narasi islamophobia yang dikembangkan di barat yang sudah gagal disana malah diimpor kesini hanya karena masih ada proyeknya dan masih ada duitnya. Kita pasti berpikiran sama, negara kita tidak pernah sekacau ini, kita tidak pernah dalam keadaan yang tidak bersahabat seperti sekarang ini, kuasa digunakan untuk mengaduk-aduk dan mengaburkan kebenaran. Menyedihkan.

Kita bisa lihat sendiri, siapa yang selalu mengeruhkan dan memancing pergesekan. Saat orang membela yang benar malah dianggap tidak toleran padahal yang benar itu harus diperjuangkan. Seperti kata pak Prabowo, "Jangan-jangan orang yang bakar-bakar itu, bakar-bakar tulisan tauhid, jangan-jangan memang dia disuruh, dia disuruh untuk bikin kita marah dan dia adu domba,". Gesekan-gesekan semacam ini ada nilai proyeknya bisa saja kan. Mengadu domba untuk mengalihkan fakta kegagalan, atau tujuannya ya memang kisruh itu sendiri karena ada yang order. Dalam keragaman yang kaya ini, ada celah yang selalu akan dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyulut sekecil apapun gesekan untuk dibesarkan.

Kemudian untuk melanggengkan proyek ini, butuh kelanjutan kuasa atau sekaligusf. Maka segala cara harus ditempuh untuk menumbangkan siapa saja yang menghalagi, siapa saja yang tidak mau ikut mereka. Tetap dalam skenario playing victim. Menjatuhkan penantang terkuatnya yaitu rakyat, yang semakin kuat dan yakin bergabung dengan barisan pak Prabowo.

Berkali disampaikan pak Prabowo untuk mengingatkan bangsa ini, sebuah adagium yang menjadi strategi untuk mendapatkan keuntungan dari negeri sekaya Indonesia adalah dengan merampok rumah yang terbakar, loot a house on fire. Bagaiama persatuan dalam perbedaan yang selama ini kita punya digoyahkan dengan cara-cara kampungan, mulai dari memproduski narasi radikal, intoleran hingga hoax, semua mereka lakukan agar siapapun yang bersikeras menumpas itu harus ditumpas duluan, kembali dengan berpura-pura menjadi korban. Rezim playing victim. Ingat sejarah mengajarkan kita siapa yang paling sering memakai teknik membalik fakta dan playing victim.

Dalam ketakuan itu pula lah, mereka menuduh pak Prabowo berada dibelakang HTI. Selain memang partai anak muda cengeng itu juga memiliki misi terkenal dengan selalu memfitnah orang-orang besar seperti pak Prabowo dan partai Gerindra untuk mendompleng nama mereka yang tidak dikenal dan tidak diminati publik karena hanya jadi pengekor penguasa, mereka punya misi untuk mendukung junjungannya. Mereka pura-pura tidak tahu, saat dengan bodohnya menuduh pak Prabowo berada dibelakang HTI, yang dibubar kan oleh pemerintah karena disebut sebagai ormas terlarang, maka ada orang-orang yang lebih terlarang lagi ada dibarisan mereka.

Saat mereka masih sibuk menuduh dan menduga-duga tanpa bukti pak Prabowo berkaitan HTI, kita tidak perlu menduga lagi, Jokowi sudah jelas-jelas satu barisan dengan orang yang terindikasi PKI. Partai mana yang mendukunng pencabutan TAP MPRS NO 25 tahun 1996, tentang pelanggaran partai komunis Indonesia? Bahkan pemandangan yang belum lama terjadi, calon wakil presiden yang dipilih Jokowi untuk melanggengkan kekuasaannya lagi duduk bersisian dalam sebuah forum dengan orang yang menulis buku dan selalu lantang mengatakan aku bangga menjadi anak PKI. belum lagi yang terlibat langsung dalam tim pemenangan dalam plipres nanti yang doyan pakai atribut PKI dan hadir dalam acara temu kangen untuk bela PKI yang sibum deklarasi paling pancasila dan tetap pancasila. Bagaimana halnya seorang PKI bisa sekaligus pancasilais, kebohongan besar.

Belum lagi kalau kita mau kaitkan dengan misi islam nusantara yang Jokowi dan kaumnya akan terapkan di Indonesia saat masih berkuasa lagi.keluar langsung dari mulut  kyai ma’aruf amin, kita bisa lihat beredar di Youtube. Ini satu benang merah dengan agenda melemahkan siapapun yang menjadi pesaing mereka untuk tetap menikmati proyek yang kita bahas diawal tadi.

Sekali lagi tuduhan mereka akan Prabowo mendukung HTI yang mereka sebut anti pancasila adalah agenda palying victim dari rangkain yang sama denga islam nusantara. Yang jelas mendapat penolakan. Ya yang sibuk promo islam nusantara road show kan yang ada dibelakang pembakaran bendera tauhid itu juga. Dia dia aja itu orangnya.

Dengan mudah kita bisa temukan pola yang jelas dari PKI dimasa lalu dengan kaum yang berperan seolah korban dimasa kini. Aidit, pentolannya PKI pernah nulis buku  membela pancasila, bekerdja bekerdja bekerdja, tu kaaan, bla bla adalah kita, ini PKI banget. Belum lagi pengaku pembela pancasila dan paling pancasilais, revolusi mental? dan lain-lain.

Maka berhentilah memutar balik dan menjadi seolah korban, dan membela setiap orang yang dengan sengaja memecah dan maling teriak maling. Terlebih bila kau adalah pemuda, maka kau sedang menghancurkan masa depanmu sendiri.


Comments

Popular posts from this blog

Jual Beli Blanko E-KTP, Jual beli Kedaulatan

Cerita Kehormatan, Prabowo Bagikan Rahasia Nektar Perjuangan Pada Saya

Setelah Hantu, Hanya Orang Gila Yang Bisa Mereka Tipu